Rangkaian Digital
=
Sistem Digital?
Rangkaian Digital
- Rangkaian Digital Rangkaian Elektronika
- Rangkaian Elektronika = Sekumpulan komponen aktif dan pasif yang membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal.
- Jenis Pengolahan sinyal
a. Pembangkit sinyal (Rangk. Oscillator)
b. Penguat sinyal (Rangk. Amplifier)
c. Pengolah digital (Rangk. Digital)
- Berdasarkan sifat sinyal yang diolah :
a. Rangkaian Analog = mengolah sinyal kontinyu
b. Rangkaian Digital = mengolah sinyal listrik
diskrit
Gb.
Ilustrasi perbedaan antara rangkaian elektronika
analog dan rangkaian elektronika dgital
- Rangkaian Digital disebut juga Rangk. Logika
- Rangk. Logika adl. Kesatuan dari komponen-komponen elektronika pasif dan aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan sinyal digital dan elemen logika.
- Bentuk elemen logika terkecil adlh gerbang logika (Logic Gate); OR, AND dan NOT
Gb.
Penjelasan pengertian Rangkaian digital/Logika
Output memberikan fungsi
pemrosesan sinyal digital, contoh Penjumlahan Biner (binary addition),
pemilihan data digital (multiplexing), pendistribusian data digital (demultiplexing),
Pengkodean data (encoding), dan penafsiran data (decoding).
Sistem Digital
Pengertian
Sistem Digital lebih mudah dipahami dengan memahami pengertian Sistem
elektronika, yaitu : kesatuan dari beberapa rangkaian digital/logika,
elektronika dan elemen logika Untuk tujuan pengalihan tenaga.
Perbedaan Rangkaian dan Sistem
Digital
- BINER (0,1,10,11,100,101,110,111,1000,…)
- OKTAL (0,1,2,3,4,5,6,7,10,11..,17,20,…)
- DESIMAL (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11..19,…)
- HEKSADESIMAL (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f,10,…)
PENGUBAHAN BILANGAN
- BINER -----> DESIMAL
GERBANG LOGIKA DASAR
Perkembangan teknologi yang
semakin pesat khususnyadalam bidang teknik digital saat sekarang ini banyak
sekalidijumpai berbagai barang-barang digital didalam kehidupansehari-hari kita. Seperti jam
digital, avometer digital dan masihbanyak
lagi yang lainnya. Semua barang elektronika yangberbasis digital itu
tersusun dari berbagai macam IC(IntegratedCircuit)
digital, dan IC dibentuk dari berbagai
macam gerbanglogika dasar sebagai penyusunya. Salah satu kegunaanya dari gerbang
logika dasar ialah dapat berfungsi Sebagai rangkaian ARITMATIKA BINER yang dapat melakukan Operasi aritmatikpenjumlahan
(+) dan pengurangan (-).
A. MACAM-MACAM GERBANG LOGIKA DASAR BESERTA FUNGSINYA
Kegiatan 1. Pemahaman
Gerbang logika merupakan dasar pembentuk sistem digital. Gerbang logika beroperasi padabilangan biner 1 dan 0. Gerbang logika digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik dengan sistem digital. Berkaitan dengan tegangan yang digunakan maka tegangan tinggi berarti 1 dantegangan rendah adalah 0.
Semua sistem digital disusun hanya menggunakan tiga gerbang yaitu:NOT, AND dan OR.
Fungsi AND dapat digambarkan dengan rangkaian listrik menggunakan saklar sepertidibawah ini:
Keterangan:
A dan B =Saklar
Y= lampu


Gerbang OR merupakan gerbang yang memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0.
A. MACAM-MACAM GERBANG LOGIKA DASAR BESERTA FUNGSINYA
Kegiatan 1. Pemahaman
Gerbang logika merupakan dasar pembentuk sistem digital. Gerbang logika beroperasi padabilangan biner 1 dan 0. Gerbang logika digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik dengan sistem digital. Berkaitan dengan tegangan yang digunakan maka tegangan tinggi berarti 1 dantegangan rendah adalah 0.
Semua sistem digital disusun hanya menggunakan tiga gerbang yaitu:NOT, AND dan OR.
- Fungsi Gerbang AND
Fungsi AND dapat digambarkan dengan rangkaian listrik menggunakan saklar sepertidibawah ini:
Keterangan:
A dan B =Saklar
Y= lampu
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup
disebut berlogika 1.
Simbol Gerbang OR


Gerbang OR merupakan gerbang yang memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0.
|
|
Pemicu Schmitt (Schmitt trigger) adalah piranti yang
mengubah isyarat masukan bentuk gelombang sembarang menjadi gelombang kotak
pada isyarat keluarannya. Gelombang kotak sangat dibutuhkan dalam sistem
digital karena mempunyai waktu bangkit yang cepat (sisi naik dan turunnya
sangat tajam). Selain itu piranti ini juga dapat menghilangkan isyarat-isyarat
yang dapat mengganggu (noise) kerja suatu sistem digital. Pemicu Schmitt ini
telah tersedia dalam gerbang logika IC SN74LS14, sehingga memudahkan kita dalam
perancangan sistem. Dalam IC SN74LS14 ini terdapat 6 buah pembalik Pemicu
Schmitt. IC SN74LS14 merupakan IC TTL sehingga dapat dioperasikan dengan sumber
tegangan DC +5 volt. Sering kali dalam proses pengubahan sinyal yang diperoleh
dari perubahan tegangan sebuah sensor didapat sinyal yang kurang bagus untuk
diumpankan ke rangkaian berikutnya baik berupa TTL maupun rangkaian lainnya.
Padahal bentuk gelombang yang diinginkan adalah bentuk gelombang kotak yang
tegas pada sisi penurunan dan sisi penaikkan tegangannya. Untuk itu dibutuhkan
sebuah piranti yang mampu menerima sinyal masukan sembarang dan mengubahnya
menjadi gelombang kotak.
Gambar Pemicu Schmitt (Schmitt Trigger) SN74LS14
Tegangan ambang atas pada pemicu Schmitt yang terdapat dalam
IC SN74LS14 ini dilambangkan dengan Vt+
sebesar 1,6 Volt sedangkan tegangan ambang bawahnya Vt- sebesar 0,8 Volt. Saat
tegangan masukannya mencapai tegangan ambang atas (Vt+) maka keluarannya akan berlogika 0,
sedangkan saat tegangan masukannya kurang dari tegangan ambang bawahnya (Vt-)
maka keluaran yang dihasilkan berlogika 1 (tinggi).
Monostable multivibrator merupakan salah satu pengembangan
oscliator tipe relaksasi dengan pemicu (trigerred). Multivibrator monostable
memiliki satu kondisi stabil sehingga sering juga disebut sebagai multibrator
one-shot. Saat osilator terpicu untuk berubah ke suatu kondisi pengoperasian,
maka pada waktu singkat akan kembali ke titik awal pengoperasian. Konstanta
waktu dari rangkaian tank circuit RC menentukan periode waktu perubahan
keadaan. Rangkaian memiliki dua kondisi yaitu kondisi stabil dan kondisi tak
stabil. Rangkaian akan rileks pada kondisi stabil saat tidak ada pulsa. Kondisi
tak stabil diawali dengan pulsa pemicu pada masukan. Setelah selang waktu 0,7
R2C1, rangkaian multivibrator kembali ke kondisi stabil. Rangkaian monostable
multivibrator tidak mengalami perubahan sampai ada pulsa pemicu yang datang
pada jalur input oscilator.
Pada
saat pertama kali sumber tegangan DC diberikan ke rangkaian multivibrator
monostable diatas. Awalnya tidak ada pulsa masukan pemicu, Q2 mendapatkan bias
maju dari rangkaian pembagi tegangan R2, D1 dan R5. Harga R2 dipilih agar Q2
mencapai titik jenuh. Resistor R1 dan R3 masing-masing membuat kolektor Q1 dan
Q2 mendapat bias mundur. Dengan basis Q2 mendapat bias maju, maka transistor
menjadi jenuh dengan cepat. Tegangan kolektor Q2 drop kenilai sangat rendah dan
terhubung ke basis Q1 melalui R4. Namun VB tidak cukup besar untuk membuat Q1
berkonduksi. Karenanya rangkaian akan tetap berada pada kondisi ini selama daya
masih diberikan, sehingga rangkaian berada pada kondisi stabil sampai ada
sinyal picu (triger) yang diberikan ke jalur input rangkaian multivibrator
monostabil. Untuk mengawali suatu perubahan, pulsa pemicu harus diberikan pada
jalur input rangkaian monostable multivibrator. C2 dan R5 pada rangkaian
masukan membentuk jaringan deferensiator. Tepi kenaikan (leading edge) dari
pulsa pemicu menyebabkan terjadinya aliran arus yang besar melalui 5 R .
Setelah C2 mulai termuati arus lewat R5 mulai menurun. Saat pulsa pemicu sampai
pada tepi penurunan (trailing edge), tegangan C2 jatuh ke nol. Dengan tidak
adanya sumber tegangan yang dikenakan pada C2 , kapasitor akan terkosongkan melalui
R5. Karena pulsa dengan polaritas berkelablikan terjadi pada tepi penurunan
pulsa input. Pulsa input kemudian berubah ke positif dan suatu pulsa negatif
tajam (negative spike) muncul pada R5. D1 hanya berkonduksi selama terjadi negative spike dan diumpankan pada
basis Q2. Ini mengawali terjadinya perubahan pada multivibrator. Gambar berikut
merupakan diagram waktu antar pulsa pemicu dan keluaran yang dihasilkan
monostable multivibrator.
Sinyal
Triger Dan Output Monostable Multivibrator
Saat basis Q2 pada rangkaian multivibrator monostable
menerima negative spike, ini akan membawa transistor ke arah cutoff. Ini akan
mengakibatkan tegangan kolektor Q2 naik dengan cepat ke harga +VCC dan membuat
basis Q1 menjadi positif. Saat Q1 berkonduksi, sehingga resistansi sambungan
kolektor-basis menjadi sangat rendah. Arus pengisian mengalir melewati Q1, C1
dan R2. Kaki R2 bagian bawah menjadi negatif akibat pengisian C1 dan
mengakibatkan basis Q2 negatif. Q2 tetap berada pada keadaan cutoff. Proses ini
akan tetap berlangsung sampai C1 terisi. Arus pengisian lewat R2 kemudian akan
menurun dan bagian atas R2 menjadi positif. Q2 secepatnya menjdi berkonduksi
dan membawa Q1 cutoff. Rangkaian multivibrator monostable kembali berubah pada
kondisi stabil dan akan terus dipertahankan sampai ada pulsa masukan pemicu
berikutnya datang.













Keren dan bermamfaat postnya daeng buat para mahasiswa yg lagi cari bahan praktikum
BalasHapus